Masih perihal cerita yang selalu kusandingkan bersama gemericik hujan
Yang kumainkan bersama pena di atas selembar kertas
Huruf demi huruf kutuliskan,
Untuk sedemikian kata yang membentuk sebuah prosa
Jika bisa kukatakan, hujan adalah sebuah imaji
Yang selalu menjadi ilusi-ilusi kata yang terbentuk
Jika bisa kubayangkan, hujan adalah ruang rindu yang paling besar
Gemiriciknya begitu nyaman terdengar
Diorama yang tersaji begitu teduh dan rindang
Meski tak ada matahari, ataupun pancarannya
Diorama hujan tetap indah bersama setiap tetesnya
Setiap turunnya, selalu mengundang imaji bagi setiap penulis
Mengundang rindu bagi setiap perindu
Bahkan, mengundang pelangi diakhir turunnya
Delvia Abbabil, 04 Oktober 2017
lanjutkan
BalasHapus