Embun pagi,
Bersama mentari
Silau-silau dari ventilasi
Membangunkanku dari mimpi
Cahaya pagi,
Bersama burung-burung gereja
Membisingkan suasana pagi
Yang rapat oleh macetnya pengendara
Dengan penuh harap,
Kutapaki jalan yang ramai akan pejalan kaki
Melihat mereka yang bergegas cepat untuk mengejar mimpinya
Aku hanya diam tanpa kata
Kutatapi hatiku,
Yang penuh akan gelisah terhadap masa depan
Yang selalu terbebani akan masa yang belum datang
Tergerus oleh kejadian yang belum terjadi
Siapakah pemilik semesta ini?
Bolehkah aku bertanya,
Ada apa di masa yang akan datang?
Sebab, aku terlalu takut
Untuk hal-hal yang membuatku jatuh kembali
Meski kupaham,
Segala garis waktu telah memiliki kisah dan alurnya masing-masing
Meski aku sadar,
Bahwa engkau selalu memberikan apa yang harusnya terjadi
Untukku,
Dan semesta.
Tuhan,
Beri setumpuk kekuatan sabar yang tiada habis
Beri kebesaran ikhlas yang tiada luntur
Beri keluasan hati yang tenang, untuk setiap langkah
Karena,
Aku selalu menanti
Hari-hari indah yang telah engkau siapkan
Waktu bergerak tanpa berhenti
Dan lika-liku hidup semakin menjadi
Hatiku butuh kendali
Temani setiap tapak yang kulalui, Tuhan.
Karena,
Aku tanpamu, adalah sia-sia.
Delvia Abbabil
Depok, 03 Oktober 2017
Bagus kak
BalasHapusTjiehhhh:v
HapusTerimakasih Eko Alexander 😊😛
Hapus